PENGARUH PENGGUNAAN AVICEL PH 101 DAN AEROSIL TERHADAP KADAR AIR SERBUK EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA L.)

Negara Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar (Jadda, 2019). Salah satu contoh bahan alam yang dapat di manfaatkan yaitu tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L.). Kandungan bunga telang menurut (de Morais et al., 2020) yaitu asam fenolik, stilbenes (phytoalexins), flavanol, antosianin, flavonol dan flavanone, kandungan polifenol, dan flavonoid. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan sediaan dari ekstrak bunga telang ke dalam bentuk serbuk agar lebih praktis. Permasalahan yang terjadi dalam membuat sediaan biasanya memiliki ciri fisik kental atau cair sehingga sulit untuk diformulasikan menjadi sediaan padat (Islamiarti et al., 2021). Maka dari itu dalam pembuatannya dibutuhkan bahan tambahan atau adsorben untuk mengeringkan ekstrak agar mudah diformulasikan. Avicel pH 101 dan aerosil biasanya digunakan sebagai adsorben dalam pembuatan serbuk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi avicel pH 101 dan aerosil serta mengetahui hasil uji evaluasi terbaik dari kadar air serbuk ekstrak etanol bunga telang. Penelitian ini dimulai dengan maserasi proses eksraksi simplisia bunga telang menggunakan pelarut etanol 70% dan diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental. Pembuatan serbuk bunga telang dilakukan dengan menggunakan avicel pH 101 dan aerosil yang divariasikan dalam 4 formula yaitu F1(20%:20%), F2(50%:20% ), F3(90%:0% ) dan F4 (90%:20% ). Avicel pH 101 dan aerosil di campurkan terlebih dahulu selanjutnya dicampurkan dengan ekstrak dan diuji kadar air serbuk. Hasil uji kadar air yang memenuhi persyaratan adalah F2(50%:20% ) dengan rata-rata kadar air 2,4%, F3(90%:0% ) dengan rata-rata kadar air 2,8%, dan untuk formula yang paling baik didapat pada serbuk bunga telang pada formula 4 (90%:20% ) yaitu rata-rata kadar air 1,5% dan bentuk serbuk yang lebih kering dan halus.

Kata Kunci: bunga telang, serbuk, kadar air.